MEDAN-TURANGNEWS.COM-Holding PTPN 3 yang rencananya akan mengundang 2 Organisasi wadahnya pensiun yang diakui sebagai Stakeholder pada tanggal 24 Juni 2025 mendatang, yang akan dilaksanakan di Gedung Agro Jalan Rasuna Said, Jakarta. Yang bertujuan untuk menampung Aspirasi Ribuan Pensiun Karyawan dianggap sudah tepat, demikian diucapkan oleh Supri Agus dari DPD AWPI Asahan ke wartawan ini, Sabtu (22/06/2025).
Menurut Supri Agus, melalui para petinggi DPN FKPPN saya dapat informasi jika, sebelumnya pihak Manajemen sudah mengundang Organisasi Pensiunan tanggal 20 Mei 2025 di Aula Sawit PTPN IV Regional I, yang dilanjutkan oleh Pihak Holding PTPN 3 dengan mengundang 2 Organisasi Pensiunan Karyawan PTPN yaitu : FKPPN dan P3RI, yang membahas hal penghapusan bantuan beras kepada Pensiunan Karyawan.
"Mengingat adanya temuan dari Tim Audit (KAP) yang menyebutkan jika pemberian bantuan beras kepada Pensiunan Karyawan melanggar PSAK 24, namun pihak Direktur SDM Palmco Bapak Suhendri menyampaikan penghapusan beras sifatnya hanya sementara, selanjutnya akan dipikirkan judul atau formulasi apa yang tepat untuk diberikan kepada pensiun sebagai pengganti bantuan uang beras," ungkap Supri Agus.
Terpisah, salah satu Jurnalis Senior di Kabupaten Asahan yang sudah cukup berpengalaman dalam bidang Pers, yang dari Zamannya PTPN V sudah melakukan kegiatan monitoring terhadap Perusahaan Perkebunan Milik Negara, Tecy Septerio Smjk kepada wartawan ini mengatakan, "sejak dulu saya sudah mengikuti dan memonitoring hal Perkebunan milik Negara, baru kali ini saya dengar hak Pensiunan Karyawan PTPN yaitu beras dihapus, dan salutnya lagi saya dengan Organisasi Pensiunan Karyawan FKPPN yang baru saja saya dengar akibat terus aktif menyuarakan hak Pensiunan Karyawan PTPN dalam hal penghapusan beras," ucapnya, Minggu (23/06/2025).
Menurut Tecy Septerio, Kasatreskrim sempat dibuat heboh setelah mendapat surat dari Kordinator Aksi Pensiunan Karyawan Eks PTPN III se-wilayah Distrik Asahan, yang akan menggelar Aksi Damai dengan massa yang akan hadir sekira 500 san orang, yang suratnya ditanda tangani oleh : Pensiunan Karyawan atas nama "Supri Agus dan Agus R Purba, yang dihari H nya kegiatan yang dihadiri oleh para Purnakarya yang setelah saya wawancarai ternyata tidak semua anggota FKPPN, tapi satu hal yang saya Kagum adalah api penyemangatnya adalah orang FKPPN seperti kordinator aksinya," sebutnya lagi.
Masih menurut Tecy Septerio Smjk, "rasa kagum saya semakin bertambah setelah mengetahui turunnya Anggota DPRD dari Tebing Tinggi Hiras Gumanti, yang akhirnya setelah saya tahu ternyata sang Anggota DPRD Tebing Tinggi Hiras Gumanti datang ke Asahan bersama DPW FKPPN Sumatera Utara yang diketahui oleh Raden Heru Pradoyo, dan belakangan saya ketahui ternyata Hiras Gumanti yang Anggota DPRD Tebing Tinggi juga merupakan bagian orang FKPPN," sebutnya.
"Bukan hanya sampe disitu, dalam usahanya membela hak para Purnakarya yang hak berasnya sudah dihapus oleh Manajemen, hasil monitoring saya terpantau DPW FKPPN Sumatera Utara terus bergerak mengawal dan mengajak para pensiunan untuk berdialog, dengan melaksanakan kunjungan melalui konsolidasi dan sosialisasi di tiga kabupaten diantaranya, Serdang Bedagai, Asahan dan Labuhan Batu untuk menampung dan menyerap pendapatan, masukkan dan ide serta Aspirasi para Pensiunan Karyawan PTPN," ucap Tecy Septerio Smjk lagi.
Menurut Tecy Septerio Smjk, "coba kita bayangkan seandainya FKPPN tidak menunjukkan kepedulian dan eksistensinya terus menyuarakan jeritan hati para Pensiunan Karyawan, yang terus berusaha dan bersuara dan usaha FKPPN tidak luput dari perhatian wartawan, kita mungkin tidak akan mendapatkan kabar gembira ini, Holding PTPN 3 lusa akan mengundang 2 Organisasi wadahnya pensiun yang diakui sebagai Stakeholder yaitu FKPPN dan P3RI pada tanggal 24 Juni 2025," lanjutnya.
"Kita harus percaya jika FKPPN dan P3RI akan terus berjuang secara maksimal untuk menyampaikan Aspirasi para Pensiunan Karyawan PTPN, dan kita harus yakin dan optimis jika Manajemen akan berdiskusi dan dialog dengan utusan dari FKPPN dan P3RI sehingga menghasilkan solusi yang terbaik sehingga bantuan sosial uang beras akan direalisasikan kembalikan seperti semula apapun judulnya.
Mengakhiri keterangnya Tecy Septerio Smjk mengaku konyol dampak adanya pihak yang diduga mencari panggung dari cerita penghapusan bantuan uang beras, karena tiba-tiba kita dengar mengaku telah berjuang dan menyuarakan hak Pensiunan Karyawan PTPN, tiba-tiba kita dengar mereka hadir bersuara dengan mengundang wartawan dengan cerita opini-opini mereka seakan tampil layaknya pahlawan kesiangan, maaf saya tidak sebut pihak yang seperti itu dari pihak mana tapi yang pasti ada, namun yang pasti kita sangat berharap FKPPN dan P3RI dapat bergandengan tangan menyuarakan jeritan hati para pensiunan, sehingga hasil pertemuan di tanggal 24 Juni 2025 di gedung Argo Jakarta membawakan hasil dan kita tunggu setelah pulang dari Jakarta. (EK).