Keterangan Photo : Kondisi Jembatan Rambing dan Bebatuan Yang Membutuhkan Penyempitan Badan Sungai Sehingga Suplai Air ke Bendungan Induk Lubuk Nabolon Semakin Berkurang.
TAPANULI TENGAH-TURANGNEWS.COM - PT. WIS , CV. ROGANDA yang telah beroperasi bertahun -tahun dengan produksi Asphalt Mixing Plant (AMP), yang berada di Kecamatan Pinang Sori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), yang limbahnya diduga telah mencemari aliran sungai Bendungan Induk Lubuk Nabolon (Lukbon), sehingga warga yang kesehariannya menggunakan dan memanfaatkan air dalam beraktivitas menjadi resah.
Di ketahui Asphalt Mixing Plant (AMP) adalah Peralatan produksi campuran beraspal panas atau seperangkat peralatan yang mempunyai fungsi untuk memproduksi bahan pelapisan permukaan jalan lentur yaitu campuran beraspal panas.
Kepada wartawan, "KH" (48) warga setempat yang kesehariannya sebagai Petani Sawah, yang kesehariannya mengunakan Aliran Sungai Bendungan Induk Lukbon, mengeluhkan kondisi suplai air yang semakin lama semakin memprihatinkan. Mengingat kondisi tanggul yang ada di Bendungan Lukbon sudah tidak berfungsi maksimal.
Dan ada dugaan tidak berfungsinya secara maksimal suplai air dari Bendungan Lukbon, dampingi akibat dari limbah PT. WIS , CV. ROGANDA diduga cepat mengalir ke sepanjang aliran sungai dari Bendungan Lukbon, yang berdampak batuan di sekitar Bendungan Lukbon menjadi rapuh dan runtuh ke badan sungai, sehingga sungai di bendungan menjadi tertutup dan menyempit dan suplai air menjadi berkurang.
Tim Media yang turun langsung ke lokasi Selasa (11/06/2024) membuktikan kejadian yang terjadi di Tanggul yang sudah hancur. Selain itu juga tampak kondisi air yang diduga tercemari limbah dari Asphalt Mixing Plant, cepat mengalir ke pintu saluran air persawahan.
Kepada Tim wartawan, warga yang kesehariannya sebagai petani berharap supaya keluhan mereka dapat di sampaikan ke Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas terkait untuk perbaikan Jembatan Rambing yang semakin hari membuat warga semakin was-was dengan keselamatan jiwanya saat melintas.
"Lihatlah kondisi air yang kondisinya tidak bersih lagi ini bang, sementara pinggiran sungai sudah penuh bebatuan, sehingga debet air ke bendungan semakin kecil, sementara kami sangat tergantung dari air yang mengalir dari bendungan untuk persawahan kami," ucap "KH".
Lanjut "KH", "mohonlah bang, sampaikan keluhan kami petani ini ke Pemkab Tapteng bang, kami yang petani ini menginginkan adanya perhatian yang serius dari Pemerintah untuk bisa segera memperbaiki Jembatan, dan melihat kondisi bendungan ini" ucapnya.
Mengakhiri permohonannya, "KH" mengatakan, "selain dampak dari limbah yang bisa membuka bendungan terganggu, kami juga sangat berharap kiranya Pemerintah Tapanuli Tengah dapat memperbaiki Jembatan Rambing ini," ucapnya penuh harap.
Didapat juga informasi dari warga lainnya, untuk mengantisipasi tersendatnya aliran sungai ke persawahan dari Bendungan Lukbon yang mengairi areal persawahan di dua kelurahan yang berada di Kecamatan Pinang Sori, para Petani Sawah berpartisipasi memperbaiki Tanggul untuk merapihkan Tanggul buat sementara.
Warga di sekitar persawahan yang kesehariannya sebagai petani, sangat mengharapkan perhatian serius dari Pemkab Tapteng, untuk dapat sesegera mungkin memperbaiki Bendungan Lukbon dan Jembatan Rambing, mengingat kebutuhan akan suplemen air yang cukup untuk persawahan sudah sangat mendesak, mengingat hasil dari sawah merupakan sumber utama mata pencaharian para petani, dan hanya bertanilah mata pencaharian utama di daerah Kecamatan Pinang Sori.
(G, Situmeang).