LANGKAT-TURANGNEWS.COM-Dampak rusaknya jalan dihampir sepanjang jalan yang ada di Desa Pulau Sembilan, Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat, juga banjir yang diakibatkannya Drainase tidak berfungsi dengan baik mengakibatkan timbul reaksi Masyarakat dan menuding jika Dana Desa (DD) diduga digunakan hanya untuk kepentingan sang Kepala Desa.
Hal tersebut disampaikan oleh "Rudi" (38) tahun yang merupakan Tokoh Pemuda dan Warga Desa setempat dengan mengatakan, "saat ini kan jaman sudah canggih kan Pakde, istilahnya kita sudah sama tahu jika Dana Desa itu setiap tahunnya turun dari pusat, Desa Pulau Sembilan setiap tahunnya itu menerima DD sebesar Rp. 700 juta, dan dari dana yang Rp. 700 juta ini menurut hemat kami tidak habis setiap tahunnya, kita paham gaji Kades dan Kaur Desa serta Kadus dari DD akan tetapi dikarenakan tidak adanya kami duga pembangunan di desa kami ini, maka kami patut menduga jika DD di Desa kami itu lebih banyak untuk kepentingan pribadi Kades," ungkapnya.
"Parahnya lagi adapun Pembuangan jalan di Desa kami ini sifatnya tidak permanen dengan mengecor seperti rabat beton gitu, melainkan hanya cukup dengan penimbunan beberapa truk saja, karena menurut Kadesnya yang bernama "Arifin Sum", jalan lintas didesa kami ini bukan tanggung jawab Pemerintah Desa akan tetapi tanggung jawab para toke-toke sawit yang truknya setiap hari melintas, dan kegiatan BUMDES juga didesa kami ini tidak tidak berjalan Pakde," ungkap Rudi lagi, Jum'at (26/12/2025) sekira pukul : 17.30 WIB saat ketemu dengan Wartawan ini di salah satu Warung Kopi di Desa Pulau Sembilan.
Sementara menurut salah satu Tokoh Masyarakat yang berinisial "H" disebutkan, "Kades kami ini sudah menjabat dua Periode lah bang, namun bukan berarti diperiode pertama tuh Kades kami bagus dalam memimpin Desa ni, hanya dikarenakan kawan-kawan kami juga yang tidak sadar mau saja diduga dicucuk hidungnya istilahnya dengan beberapa lembar uang, sehingga menang lagi dia untuk diputaran keduanya, kalau Pembangunan sama sekali tidak ada yang nampak untuk Desa, tapi kalau untuk Pembangunan rumah sang Kades jangan ditanya bang," sebutnya.
"Dulu maaf cakapnya rumah tinggal pak Kades tuh kacang-kacang lah istilahnya, namun setelah menjabat Kades rumahnya jadi mewah dan memiliki Ruko, bahkan diluar kampung ni, kabar-kabarnya Pak Kades kami ni ada juga rumahnya di Batam, kalau abang cari nomor kontaknya susah bang karena nomor kontaknya yang banyak an tuh bang, ntah yang mana yang aktif, makin sulit ditelpon bang semenjak diduga sudah menikah lagi, apa tak bisa itu Kades kami di audit bang, biar tahu rasa dia, kan setelah Aksi Demo para Kades yang ke Jakarta itu Pak Preside sudah perintahkan Kejaksaan untuk Audit semua Kepala Desa, bisa tidak jika diusulkan sama orang Abang jika Kades Pulau Sembilan ini yang duluan di Audit untuk Sumatera Utara, tapi jangan Pemeriksanya dari Inspektorat Kabupaten Langkat yah bang, percuma, buktinya semakin hari Kades kami aman-aman saja tuh bahkan makin makmur kehidupannya," ungkap H lagi.
Mengakhiri keterangnya H menyebutkan, "kami tidak tidak pernah nampak Kades kami itu masuk Kantor bang, jadi kami tidak tahu Kades kami tuh Arifin Sum ikut demo atau tidak ke Jakarta, karena kami tidak pernah lihat Kades kami masuk di Kantornya, jika sampaikan juga ke Menteri Keuangan Purbaya Yudi Sadewa itu yah bang, kalau mau Audit di Kabupaten Langkat, kami minta tolong Kades Pulau Sembilan dulu yang di Audit bang," pungkasnya.
Sementara, hingga berita ini dirilis dan dikirim ke Redaksi, Wartawan ini belum bisa menghubungi sang Kepala Desa, nomor WhatsApp nya yang bernomor : 0812-7464-XX45 yang diduga milik Kades Pulau Sembilan yang berinisial "Arifin Sum", sama sekali tidak bisa dihubungi karena hanya memanggil dan hanya centang hitam satu, saat wartawan ini ingin melakukan konfirmasi.
Dengan terbitnya berita ini, diharapkan kepada pihak terkait dari Pemkab Langkat seperti : Pihak PMD, Inspektorat dan Bupati Langkat "H. Syah Afandi, SH dapat segera melakukan Audit seperti yang diminta Warga Desa Pulau Sembilan, sebelum kalah start dengan pihak Kejaksaan RI. (SA).








