-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Izin Koreksi Pak RH PTPN IV Regional 1, Banyaknya Ditemukan KCS di Kebun Unit Yang Diduga Merangkap Supir Saat Angkut TBS.

Senin, 08 Desember 2025 | 01.32.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-08T09:32:24Z

Keterangan Photo : Supri Agus dari DPD AWPI Sumatera Utara Kritik Budidaya Salah di PTPN IV Regional 1 Yang Membiarkan Petugas KCS Merangkap Supir Truk Milik Pemborong (Vendor).


LABUSEL-TURANGNEWS.COM-Banyaknya dijumpai Petugas KCS di beberapa Perkebunan PTPN IV Regional 1, yang seharusnya fungsi dari Krani Catat dan Sortir (KCS) di Afdeling sebagai saringan terakhir dalam tata kelola pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) ke truk, justru tidak menjalankan tugasnya dengan benar, karena banyak KCS yang bertindak sebagai supir dari truk pengangkut TBS milik rekanan kerja atau vendor. 


Bukankan apa yang dilakukan oleh KCS akan menurunkan mutu TBS yang akan di kirim ke PKS ? Karena si KCS tidak akan bisa fokus ke tugas utamanya, dan KCS tersebut tidak akan bisa mengawasi dengan fokus tandan demi tandan yang dimuat ke truk, dampaknya bisa saja  terkirim buah fraksi 0-0 (mentah), dan pengangkutan brondolan yang tidak bersih di setiap Tempat Pengumpulan Hasil (TPH), bahkan lebih parahnya lagi banyak ditemukan TBS yang tidak terangkut hingga ketemu di putaran panen minggu selanjutnya. Itu semua terjadi karena KCS harus kejar trip. 



Anehnya apa yang dilakukan oleh KCS-KCS di Afdeling, juga diketahui oleh Asisten Afdeling sebagai orang nomor satu di Afdeling namun dibiarkan seakan pemandangan yang seperti itu sudah menjadi aturan dan ketentuan di PTPN IV Regional 1.


Hal tersebut sangat dikeluhkan oleh para Karyawan Panen, karena Pemanen dikenakan denda atau pinalti jika ngutip brondolan tidak bersih di TPH, namun KCS meninggalkan brondolan di TPH tidak dianggap sebuah kesalahan, dari ketidakcocokan fungsi kerja tersebut akan berdampak terhadap mutu atau rendemen kelapa sawit sehingga, juga merugikan perusahaan yang berada dibawah naungan BUMN. 



"Kami pemanen diharuskan panen bersih bang, buah matang tidak boleh tidak terpanen, dan brondolan di piringan harus bersih dikutip, namun realisasinya banyak TBS yang tidak terangkut di TPH (khusus daerah yang didalam yang jalannya rusak dan becek), dan brondolan di TPH banyak berserakan di areal TPH, salah satu contoh seperti di areal Blok TS 27, ini semua akibat dari KCS yang merangkap jadi Supir pemborong," ungkap  "HS" (43) tahun, salah satu Karyawan di Kebun Torgamba. 


Menurut "HS", " dari setiap kesalahan kami selaku pemanen dikenakan denda bang, namun banyaknya brondolan yang berserakan di TPH dan TBS yang sampai busuk di TPH, tidak dikenakan denda ke KCS, buktinya setiap bulan demi bulan kejadiannya seperti itu," ungkapnya lagi. 



Menyikapi keluhan karyawan panen di PTPN IV Regional 1, "Supri Agus" dari DPD Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (DPD-AWPI) Sumatera Utara, kepada wartawan mengatakan, "apa yang dikeluhkan oleh para pemanen itu sangat masuk akal, karena para karyawan panen lah yang paling dirugikan dari dugaan kesalahan kerja KCS, pertanyaan kita sekarang cuma satu kenapa hal itu bisa diduga dibiarkan, apakah karena Asisten Afdeling main mata ke vendor angkutan ? sehingga apa yang menurut kita salah terkesan jadi pembenaran, dan kejadian seperti itu bukan hanya di Kebun Torgamba saja, tapi di hampir semua Kebun PTPN IV Regional 1 hal tersebut dapat kita jumpai," sebutnya. 



"Kiranya ini kritikan yang positif buat Bapak Rurianto selaku RH di PTPN IV Regional 1, karena Wartawan merupakan mitra PTPN dalam hal kontrol sosial, kiranya dengan pemberitaan ini bisa menjadi acuan untuk peningkatan produksi, dan menghilangkan kebiasaan yang salah seakan-akan jadi pembenaran," pungkas Supri Agus mengakhiri keterangannya. (ZA).




×
Berita Terbaru Update