ASAHAN-TURANGNEWS.COM-Aksi puluhan ibu-ibu perwiritan yang mendatangi dua lokasi game zone atau wahana permainan ketangkasan di Jalan Diponegoro dan Jalan Kartini, Kota Kisaran, Kabupaten Asahan, pada Selasa (28/10/2025) siang, diduga ditunggangi oleh Oknum dan Ibu-ibu Perwiritan mengaku mendapat bayaran dari seseorang yang berinisial "DK", demikian informasi yang didapat oleh Wartawan ini melalui akun Facebook yang bernama "Dinda Yani", Rabu (29/10/2025)
Terungkap, dalam video yang beredar, seorang Ibu yang didampingi oleh puluhan ibu-ibu Perwiritan mengatakan, "kami Perwiritan Masjid Raya Imbon memohon maaf yang sebesar-besarnya, atas keterlibatan kami dalam kerusuhan yang menyebabkan proferti dan alat-alat lainnya yang didalam lokasi, kami ingin menjelaskan bahwa kami sebenarnya digerakkan dan dibayar oleh seorang yang bernama "Ddk", dengan tujuan awal untuk menutup hiburan malam ditempat yang telah ditentukan oleh "Ddk", ucapnnya.
"Namun setelah tiba dilokasi kami mendapati bahwa yang ada hanyalah mesin -mesin yang tidak kami ketahui fungsinya, kami menyesali tindakan kami ini dan meminta maaf atas kerugian yang timbulkan, didalam kumpulan kami terdapat beberapa orang laki-laki memakai masker dan alat-alat seperti obeng, martil, broti, dan sebagainya, dan mereka tidak satupun yang kami kenali," pungkasnya.
Mengakhiri keterangnya Ibu-ibu Perwiritan dari Masjid Raya Imbon mengatakan, "demikian permohonan maaf kami dari ibu-ibu Perwiritan Masjid Raya Imbon, dan menyerahkan proses hukumnya ke Polisi, untuk terjaganya Asahan sejahtera, religius dan aman," pungkasnya diakhir salam.
Sejumlah Tokoh Masyarakat di Asahan berharap, dengan adanya pernyataan dari Ibu-ibu Perwiritan Masjid Raya Imbon akhirnya diketahui, jika aksi spontan tersebut ternyata tidak sepenuhnya murni inisiatif warga, melainkan ada dugaan digerakkan oleh oknum tidak bertanggung jawab yang diduga sengaja ingin mengganggu suasana kondusif di Wilayah Hukum Polres Asahan.
Dengan beredarnya video permohonan maaf dari Ibu-ibu Perwiritan yang mengaku dari Masjid Raya Imbon, kiranya masyarakat luas dapat memahami kejadian yang sebenarnya, dan peristiwa yang sama kiranya tidak terulang lagi.
Dan kepada Kapolres Asahan dan jajaran, kiranya dapat melakukan penyelidikan yang mendalam, siapa sebenarnya "Ddk" yang disebut-sebut sebagai Aktor dan dalangnya, mengingat kisruh dan gangguan Kamtibmas yang telah diciptakannya. (SF).


