ASAHAN-TURANGNEWS.COM-Ketua Komunitas Anti Kekerasan Asahan, "Ulfah Sakinah Siregar S. Sos" dalam kesempatannya kepada wartawan mengatakan, "kita tidak mau hal serupa terjadi, tawuran yang mengakibatkan trauma pada masing masing pelajar terutama perempuan dan anak, kita mau semua nyaman saat anak anak mengikuti proses belajar mengajar, Pemerintah, Polri dan masing masing Kepala Sekolah diharapkan tidak bosan mendidik Siswa, jika perlu Pemkab Asahan menambahkan anggaran kepada pihak Kepolisian dan Satpol PP untuk melakukan Patroli di setiap kawasan Sekolah, usai anak sekolah selesai belajar dan mengawal anak sekolah diperjalanan agar mencegah kriminalitas antar siswa menurut saya tidak salah, sebutnya, Selasa (12/08/2025).
Sementara itu Kepala Sekolah SMKN 2 Kisaran saat memberikan keterangan kepada sejumlah awak media mengatakan, "hari ini kita lakukan pertemuan antar Kepala Sekolah yaitu dari SMAN 4 dan Kepsek Almaksum, juga telah dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah siswa yang diduga terlibat dalam penyerangan dan keributan antar siswa, kita akan berikan sangsi kepada siswa jika dalam pemeriksaan itu jelas siapa yang terbukti bersalah, hal ini juga telah ditangani pihak Polsek Kisaran Kota, Lurah setempat dan pihak Keamanan," sebut Turnip (Kepsek SMKN 2) kepada wartawan diruang kerjanya, SMKN 2 Kelurahan Sei Renggas, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Senin (12/08/2025) sekira pukul : 11.10 WIB.
Ditambahkan Turnip, hasil penelusuran pihak sekolah, diduga tidak hanya pihak SMAN 4, juga ada dari pihak sekolah Almaksum, juga diduga disusupi dari sekolah-sekolah lain dan terduga Anggota Gemot terlibat dalam aksi pemicu keributan antar siswa didik, awalnya kata Satpam SMKN menemukan gelagat kericuhan dan berusaha untuk melakukan pencegahan tauran dan penyerangan, kata Satpam sebelum kejadian kericuhan pihak sekolah lain Siswa SMAN 4 bersama siswa sekolah lain geber-geber sepada motornya di depan gerbang sekolah SMKN 2 sambil mengacungkan tangan mengepal seakan menantang Siswa SMKN 2 yang lagi latihan Paskibraka, akibatnya diduga berlanjut diluar sekolah, hingga terjadi keributan, dan kabarnya Pihak Kelurahan sudah memanggil sejumlah palaku keributan, papar Turnip.
Hari ini kita akan membina anak anak sekolah dan menyidangkan siswa yang terlibat dan melakukan pertemuan antar kepala sekolah.
Kemudian sejumlah awak media menelusuri ke SMAN 4, menurut Satpam Sekolah SMAN 4 Kepala Sekolah sedang berada diluar, dan Satpam membenarkan adanya penyerangan ke SMKN 4 yang berakibat kaca-kaca kaca Jendela sekolah pecah akibat dilempari batu, juga dugaan pengerusakan kendaraan Sepeda Motor .
Sementara itu salah satu Tokoh Masyarakat Anti Kekerasan Terhadap Anak, yang berinisial "SA" (54) tahun mengaku sangat mengutuk keras bentuk bentuk kriminalitas antar anak sekolah, Kepala Sekolah harus mampu menyelesaikan persoalan terkait keamanan dan kenyamanan Siswa menuntut ilmu di sekolahnya, apalagi masing masing sekolah ada siswa perempuan, masyarakat berpendapat Orang tua yang sengaja memberikan kendaraan kepada anaknya ke sekolah sehingga berbuat kriminal harus di Pidana, dan jika biaya untuk membina anak anak kurang, kita siap menyuarakan kekurangan anggaran Kamtibmas di Pemerintah dan DPRD Asahan," pungkasnya. (ZA).