Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jenazah Diturunkan di Jalan Merupakan Bukti Jika Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Asahan Diduga Semakin Bobrok.

Senin, 02 Desember 2024 | 21.49.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-03T05:49:31Z

Keterangan Photo : Susana RDP Warga Desa Tomuan Holbung, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge dengan Dinas Kesehatan Asahan dan Puskesmas Bandar Pasir Mandoge serta Komisi B DPRD Asahan di Ruang Komisi B Kantor DPRD Asahan, Senin (2/12/2024).


ASAHAN-TURANGNEWS.COM-Gaung peningkatan pembangunan kesehatan yang digaungkan Pemkab Asahan lewat Dinas Kesehatan (Dinkes) diduga hanya isapan jempol belaka, Pasalnya untuk menunjang program Dinkes yang setiap tahun sudah menelan dana ratusan milyar dari APBD Asahan, namun manfaatnya dinilai sama sekali tidak menyentuh untuk kepentingan masyarakat luas khususnya masyarakat yang dikategorikan miskin.


Terbukti ditemukannya sejumlah kasus yang sangat memilukan ditengah masyarakat, yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan baik dari Puskesmas maupun RSU Pemkab dan sarana pelayanan kesehatan milik Pemkab Asahan selaku pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan yang diamanahkan ke Dinas Kesehatan.


Dan dugaan kebobrokan kinerja Institusi Kesehatan dibawah pimpinan dr. Hari Sapna MKM terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara masyarakat Desa Tomuan Holbung, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge dengan Dinas Kesehatan Asahan dan Puskesmas Bandar Pasir Mandoge serta Anggota Komisi B DPRD Asahan, Senin (02/12/2024).



Sebagaimana diketahui sebelumnya, RDP digelar di ruang Komisi B DPRD Asahan dengan Agenda rapat membahas kejadian yang dialami oleh Josafat Sirait (21) tahun, yang merupakan korban kecelakaan lalu lintas yang terjadi di ruas Jalan Propinsi Desa Huta Padang, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Jum’at malam (01/11/2024) yang diduga tewas akibat tidak diizinkan dibawa dengan mobil ambulance Puskesmas Bandar Pasir Mandoge saat akan dirujuk ke RSUD H Abdul Manan Simatupang Kisaran.


Saat RDP terpantau rapat awalnya berjalan aman, namun situasinya mendadak memanas dampak sikap Kepala Dinas Kesehatan Asahan dan Kepala Puskesmas Bandar Pasir Mandoge yang tidak muncul di ruang rapat. 


Keduanya hanya mengirimkan delegasi mereka untuk menghadiri rapat yang dipimpin Ketua Komisi B DPRD Asahan Irwansyah Siregar SH, dan agenda RDP pun berjalan kendati Kepala Dinas Kesehatan Asahan hanya diwakili oleh Fahrizal Pohan SKM, M Kes selaku Sekretarisnya yang baru beberapa jam dilantik Bupati Asahan, sedangkan Kepala Puskesmas Bandar Pasir Mandoge mengirimkan seorang Bidan bawahannya bernama Milna.


Dampak tindakan yang terkesan konyol dan diduga menyepelekan surat undangan dari Anggota DPRD Asahan, Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Puskesmas Bandar Pasir Mandoge tidak hanya membuat kedua utusan tersebut menjadi korban bulan – bulanan pertanyaan warga. Juga membuat agenda rapat tersebut berkembang. Tidak hanya membahas terkait permasalahan kematian Josafat Sirait, juga menguak kasus ambulance Puskesmas Bandar Pasir menurunkan jenazah seorang warga di jalan hingga praktik pungli dalam penggunaannya. 


Tindakan biadab dan tidak manusiawi yang diduga dilakukan pihak Puskesmas Bandar Pasir Mandoge terungkap lewat pernyataan Kristina Boru Galingging, Wanita berusia 58 tahun warga Dusun IX Desa Tomuan Holbung Kecamatan Bandar Pasir Mandoge dalam keterangannya menyebutkan peristiwa menyedihkan itu terjadi pada bulan Juli 2024 lalu, ketika dirinya  membawa  membawa pulang jenazah anaknya Almarhum Yosef Horas Manurung dengan menggunakan ambulance Puskesmas Kecamatan Bandar Pasir Mandoge.



Kristina Boru Galingging tidak menyangka jika sopir ambulance tega menurunkan jenazah anaknya dipertengahan jalan dengan alasan ambulance tidak bisa masuk ke desanya akibat jalan rusak. Padahal, dirinya sudah mengeluarkan uang atau membayar sebesar  sebesar 1 Juta rupiah ke pihak Puskesmas untuk dapat menggunakan jasa ambulance itu.


Pernyataan Kristina Boru Galingging itu sontak mengejutkan Ketua dan anggota Komisi B DPRD Asahan. Saking kecewanya, diakhir rapat itu kumpulan wakil rakyat tersebut langsung mengamini permintaan warga yang mendesak mereka untuk meminta Bupati Asahan mencopot Kadis Kesehatan dan Kepala Puskesmas Bandar Pasir Mandoge dari jabatannya serta merekomendasikan kasus tersebut untuk dibawa ke jalur hukum.


Sementara, usai rapat Sekretaris Dinas Kesehatan Asahan Fahrizal Pohan SKM, M Kes ketika diminta tanggapannya terkait berbagai permasalahan dugaan kebobrokan Institusinya yang diungkapkan warga dalam rapat langsung menolak untuk menanggapinya. Penolakannya dengan dalih dirinya sama sekali tidak mengetahui permasalahan itu karena baru beberapa jam (Senin pagi –red) dilantik Bupati menduduki jabatan sebagai Sekretaris Dinas Kesehatan Asahan. 


"Maaf ya bang, untuk saat ini saya belum bisa untuk mengomentari permasalahan itu. Karena saya mau koordinasikan dulu dengan Kadis Kesehatan Asahan.”cetusnya sembari mengatakan pimpinannya itu sedang dalam keadaan sakit. (ZA).



×
Berita Terbaru Update