Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Terkait Dugaan Kebobrokan Kinerja Manajemen Kebun Sei Silau, Dewan Komisaris PTPN IV Regional 1 Disambut Dengan Hangat Oleh Dua Kubu di Stasiun KA Kisaran.

Minggu, 22 September 2024 | 01.38.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-22T08:38:44Z

Keterangan Photo : Situasi di Stasiun Kereta Api (KA) Kisaran pada hari Jum'at (20/09/2024) sekira pukul : 10.30 WIB.


ASAHAN-TURANGNEWS.COM-Adanya dua kubu yang berbeda hadir di Stasiun KA Kisaran, untuk menyambut kedatangan Dewan Komisaris PTPN IV Regional 1 yang dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja di wilayah PTPN IV Regional 1 Asahan, yang kegiatannya di pusatkan di Kebun Sei Dadap, Jum'at (20/09/2024) sekira pukul : 10.30 WIB kemarin.


Tampak di Stasiun KA Kisaran, iring-iringan mobil petinggi PTPN IV Regional 1 Asahan yang dikomandoi oleh GM Distrik Asahan dan Manajer se-DASAH dengan antusias menyambut kehadiran Dewan Komisaris PTPN IV Regional 1 yang kedatangannya menggunakan kendaraan Kereta Api.


Sementara diluar halaman Stasiun KA Kisaran, persisnya di Jalan Cokroaminoto, Maulana Annur atau biasa dipanggil Aan dari LSM GBPU Asahan, juga tampak dengan semangat dan antusias menyambut kehadiran sang Dewan Komisaris PTPN IV Regional 1.


Terminator oleh wartawan, begitu KA tiba sejumlah pejabat teras PTPN IV Regional 1 Asahan pun sibuk menyambut kedatangan Dewan Komisaris, sementara diluar halaman Stasiun KA Kisaran, Maulana Annur juga beraksi dengan Orasinya Tunggalnya menyuarakan tentang dugaan kebobrokan kinerja Manajemen PTPN IV Regional 1 Kebun Sei Silau.


"Selamat datang Bapak Dewan Komisaris PTPN IV Regional 1 di Kabupaten Asahan, perkenalkan nama saya Maulana Annur atau Aan, hari ini saya berdiri disini bukan tanpa sebab, supaya Bapak Dewan Komisaris tahu, jika dikebun Sei Silau telah terjadi yang namanya Nepotisme untuk keluarga besar Andrianto selaku Ketua SPBUN Basis Kebun Sei Silau, yang diduga disetujui dan direstui oleh Manajemen dan SPBUN Tingkat Perusahaan," ucap Aan dengan lantang.



Lanjut Aan lagi, "kenapa sampai saya ber-orasi tunggal hari ini ? Jawabannya karena pihak Petinggi PTPN IV Regional 1 Asahan dari mulai General Manager (GM), Manajer dan Askep Kebun Sei Silau terkesan bungkam saat kami menyampaikan kritik kami, bahkan lebih parahnya lagi para petinggi PTPN IV Regional 1 Asahan memilih memblokir nomor kontak kami, apakah dengan memblokir kontak kami masalah Kebun Sei Silau selesai ?, dan apakah kami akan diam manakala nomor kontak kami kamu blokir ? Halo pak GM Asahan, Halo Bapak Manajer Kebun Sei Silau," teriak Aan lagi.


Terminator manakala iring-iringan mobil yang membawa rombongan Dewan Komisaris mulai bergerak meninggalkan lokasi Stasiun KA, terdengar Maulana Annur kembali bersuara dengan mengatakan, "Pak Dewan Komisaris perlu tahu, ada puluhan juta mungkin ratusan juta uang Karyawan di Kebun Sei Silau yang diduga di sunat dengan mengatasnamakan potongan Simpanan Wajib dan STM Lokal SPBUN, dan ada dugaan tindakan yang mereka lakukan merupakan tindakan Korupsi Berjamaah, tolong periksa dan Audit Manajemen Sei Silau pak, turunkan Tim bapak yang netral, Koperasi Karyawannya sudah lama bubar tapi potongan untuk karyawan tetap berjalan," teriak Aan lagi.


Selanjutnya, Maulana Annur usai melakukan orasi tunggal nya kepada wartawan menjelaskan, jika kegiatan yang dilakukan semata-mata wujud kepeduliannya terhadap Asset dan perusahaan PTPN IV Regional 1 Asahan, dan karyawan yang terkesan dibodohi.


"Bersama Polisi dari Polsek Prapat Janji saya ikut terjun melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku Penggelepan Produksi Karet milik kebun Sei Silau, Karyawan yang ditugaskan untuk mengelola produksi karetnya kita tangkap dan diamankan di Polsek Prapat Janji, namun besoknya dikeluarkan oleh Polisi dengan alasan ada yang menjamin dan kasusnya katanya Tipiring,  dan hingga hari ini kami tidak tahu bagaimana kebijakan perusahaan, apakah pelaku masih bekerja atau sudah di PHK, karena Manajemen terkesan menutupi kasus ini, buktinya hingga hari ini Tim kami meminta Surat Skorsingnya melalui Ketua SPBUN nya tidak juga kunjung datang," papar Aan lagi.


Ditanya langkah apa selanjutnya hari ini yang akan dilakukan, Aan menjawab bergerak untuk menyusul Dewan Komisaris ke Kebun Sei Dadap.


"Kita lanjut ke Kebun Sei Dadap bang, kita lihat apakah Bapak Dewan Komisaris berkenan menerima kita atau tidak, namanya juga berjuang, iyah kan bang,"  pungkas Aan mengakhiri keterangnya.


Sebelum berita ini terbit, Wartawan sudah berusaha untuk melakukan konfirmasi ke Manajemen Kebun Sei Silau, namun hal yang sama kembali berulang, baik Manajer dan Askep A dan B sama-sama bungkam tidak berkenan menjawab konfirmasi wartawan. (SRD).




×
Berita Terbaru Update