Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Truk Pengangkut Tanah Urug Ilegal dari Desa Tanjung Alam menuju Desa Bahung Batu Batu Disebut Biang Kehancuran Jalan.

Selasa, 27 Agustus 2024 | 01.47.00 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-27T08:54:17Z

Keterangan Photo : Truk Pengangkut Tambang Di Desa Tanjung Alam Bebas Beroperasi walau tak dipasang Tenda Pengaman.



ASAHAN-TURANGNEWS.COM-
Diperkirakan sekitar ratusan Truk Pengangkut Tambang Diduga Ilegal jenis Tanah Urug, yang melintasi jalan Penghubung desa Tanjung Alam menuju Desa Bahung Batu Batu Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera, dituding warga sebagai  penyumbang kerusakan jalan Mantab yang berbiaya puluhan milyar rupiah dari APBD Asahan, hal tersebut dikeluhkan Warga Kabupaten Asahan yang berinisial SY (67) tahun dan AF (45) tahun, kepada wartawan saat melintas di Desa Tanjung Alam, Selasa (27/08/2024)  sekira pukul : 11.45 WIB.


Selain tidak menggunakan tenda pengaman truk-truk pengangkut tanah urug juga dianggap menggangu kenyamanan warga yang melintas, pasalnya tanah yang ada di bak truk berjatuhan di jalan, dan anehnya Truk-truk pengangkut tanah urug tersebut melintas dijalan lintas depan Mapolres Asahan juga tidak ada masalah, padahal sudah jelas secara aturan lalulintas truk-truk pengangkut tanah urug itu tidak memakai tenda penutup tanah, yang dampaknya dapat mengganggu pengguna jalan lainnya," sebut SY dan AF lagi. 


SY dan AF juga mengatakan, "dampak terburuk buat warga sekitar dan pengguna jalan di Desa Bahung Batu Batu adalah jika Cuaca Cerah Abu Beterbangan, sementara jika musim hujan jalan becek dan berdampak cepat rusak karena badan  jalan terkelupas dilindas truk yang melebihi tonase," ungkapnya.


Senada juga disampaikan oleh Warga lainnya yang berinisial BU (38) tahun, menurut BU diduga kegiatan Tambang yang diduga tidak lengkap izin itu bebas beroperasi di Desa Dusun II Desa Bahung Batu, bahkan mirisnya lagi Pemdes Desa Bahung seakan akan tidak peduli akan kegiatan dan ulah para mafia tambang yang beroperasi di Desanya, maka patut juga diduga jika Pemdes ada main mata dengan pengusaha tambang, ungkapnya.


Selanjutnya warga sangat berharap kiranya Polisi dapat segera memanggil Periksa dan memeriksa Pemdes Bahung Batu Batu, dan Pemerintah kecamatan, sebab pemdes dan Pemerintah kecamatan  tidak memberikan papan pengumuman kegiatan tambang yang menyerap Pendapatan Asli Daerah dari kekayaan alam Desa Bahung, baik di Papan pengumuman Desa dan dilokasi Tambang.


Diprediksikan sekira puluhan juta rupiah  perhari kekayaan alam Desa Bahung diduga di Ekploitasi dan di garap secara brutal. Maka warga juga meminta Pengawas Tambang turun ke lokasi untuk dapat menutup dan menangkap pengusaha Tambang Ilegal jika memang terbukti usaha mereka melanggar UU Minerba.


Terpisah, Kades Bahung SiBatu Batu, Hasan Sinurat saat ditemui di Kantor Desanya belum lama ini, untuk dilakukan konfirmasi oleh wartawan sang Kades tidak ada di kantornya, dan wartawan hanya mendapatkan keterangan dari stafnya yang  mengatakan, "Kades sedang berada diluar," ucapnya.


Sementara, Camat Sei Dadap Berani Simbolon saat dihubungi wartawan  mengatakan, "rusak jalan dampak galian C di Desa Bahung itu urusan Kabupaten," ujarnya. (ZA).




×
Berita Terbaru Update