TAPANULI TENGAH-TURANGNEWS.COM- Belakangan ini terlalu banyak muncul sejumlah konten yang diduga penuh intrik provokatif di media sosial, khususnya Facebook, tiktok dan Instagram melalui akun yang diduga bodong alias siluman (tidak diketahui siapa pemilik akun), yang mengekspos video yang menampilkan seolah-olah terjadi keributan, kekacauan, atau “peperangan” di kawasan Kantor Bupati Tapanuli Tengah. Dan diperparah dengan adanya penambahan keterangan didalam video tersebut jika kondisi kantor Bupati Tapanuli Tengah dalam keadaan mangkrak alias tidak berfungsi.
Sementara dalam pengamatan IT dan berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, cuplikan video tersebut diduga kuat menggunakan AI dan melalui proses pengeditan dan manipulasi sudut pandang. Sehingga dikawatirkan akan mempengaruhi Masyarakat luas khususnya Warga Kabupaten Tapanuli Tengah untuk mempercayai Video yang diunggah pada hari Jum'at (21/11/2025) itu seolah benar terjadi.
Akibatnya tidak sedikit Warga Kabupaten Tapanuli Tengah yang berpendapat jika kondisi keamanan di Tapanuli Tengah saat ini sedang tidak baik-baik saja. Karena tidak sedikit warga yang mengaku kaget dan resah setelah video itu menyebar luas di berbagai grup Facebook dan WhatsApp.
Atas dugaan Isu dan Informasi Video Yang Diduga Penuh Provokatif, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Wartawan Propesional Indonesia (DPC AWPI) Kabupaten Tapanuli Tengah, "Gosen Situmeang" memandang perlu untuk menyampaikan kepada Masyarakat luas kiranya dapat bijak dalam menggunakan Medsos, dan harus peka dengan informasi yang dilihat benar atau tidaknya, dan kiranya jangan cepat terpengaruh dan terus percaya dengan informasi yang dilihat dan didengar, teliti dulu dan cari informasi yang sebenarnya terjadi melalui sarana yang ada.
Menurut Gosen Situmeang, "jujur kita sangat menyayangkan adanya akun-akun yang kita duga bodong alias tidak bertanggungjawab, yang diduga dengan sengaja menyebarkan isu Provokatif, yang bertujuan untuk membuat gaduh dan resah masyarakat luas," ucapnya.
Gosen menilai unggahan itu bukan sekadar kritik, melainkan tindakan sistematis untuk memancing emosi publik dan merusak stabilitas daerah, mengingat Video yang dipostingnya itu menggambarkan keadaan yang tidak sebenarnya. Kalau masyarakat tidak hati-hati, bisa timbul gesekan. Ini jelas bentuk provokasi yang mengarah pada propaganda. Dan Masyarakat perlu bijak dan dapat memahami jika tidak semua konten digital dapat dipercaya, terkhusus informasi yang tidak jelas siapa yang mempostingnya.
"Saat ini era digital sudah sangat canggih dan sangat modern, peristiwa yang tidak mungkin untuk terjadi bisa kita lihat di Medsos yang menggunakan AI, sebagaimana kita ketahui AI adalah singkatan dari Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan, yaitu teknologi yang dirancang untuk mensimulasikan kecerdasan manusia pada mesin, untuk itu kita juga mesti cerdas untuk memilah mana informasi yang benar dan tidak," sebut Gosen Situmeang lagi, Sabtu (22/11/2025).
Mengakhiri keterangnya Gosen Situmeang berharap kepada Aparat Penegak Hukum, khususnya pihak Polres Tapanuli Tengah kiranya dapat mengambil langkah tegas untuk mengantisipasi semakin banyaknya para pelaku pembuat video manipulasi yang tidak bertanggung jawab, mengingat penyebaran video provokatif yang memuat manipulasi informasi dapat dikategorikan sebagai penyebaran informasi bohong, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yang UU dan Pasalnya sudah jelas diatur.
"Marilah kita cerdas bermedsos dan tidak mudah percaya dengan apa yang kita lihat, kalau istilah di wartawan mari kita CHECK and RECHECK dulu sebelum menyimpulkan tentang apa yang kita lihat. Dan buat kawan-kawan yang pandai dan cerdas dalam menggunakan IT marilah kita sampaikan informasi yang benar ke masyarakat untuk keamanan dan kenyamanan kita bersama," pungkasnya. (AHY).
