Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Warga Meninggal Bayar Rp. 1 juta di Kabupaten Asahan, Jalan Mirip Kubangan Kerbau, Ibu Hamil Diduga Meninggal Akibat Jalan Rusak Yang Tak Kunjung Diperbaiki.

Selasa, 03 Juni 2025 | 08.17.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-03T15:17:12Z


Keterangan Photo : Kedua Warga mengaku muak Jalan di Desanya Terus-terusan di Photo Oleh Wartawan dan Pemkab Asahan, Kondisi Jalan Tetap Saja Tidak Berubah, Warga Meninggal Saat Dalam Perjalanan dan Terlambat Mendapat Pertolongan Medis Dampak Jalan Rusak.


ASAHAN-TURANGNEWS.COM-Cocoknya jalan diletakkan lembu sama Kerbau, mengingat lumpur di sepanjang tahun menggenangi Jalan, akibatnya Warga sakit harus ditandu untuk berobat ke Puskesmas dan Rumah Sakit, Pemkab  Asahan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara diduga sudah tertutup hatinya, hal itu diteriakkan sejumlah warga Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan kepada Awak Media, Sabtu  (31/5/2025) sekira pukul 13.00 WIB.


Menurut Ani (56) tahun yang didampingi oleh Jijah (48) tahun, keduanya merupakan warga setempat, kepada wartawan mengatakan, "sudah muak di foto foto oleh wartawan dan pemerintah, namun jalan ini bertahun tahun tetap rusak dan mengenaskan, waktu itu ada orang sakit ditandu warga untuk dibawa berobat, kami juga muak melaporkannya ke Pemkab Asahan, seolah olah dipermainkan Pemerintah," ungkap keduanya.


Senada juga disampaikan oleh Alwi dengan mengatakan, "jika ada yang meninggal dunia, Warga harus bayar uang Rp. 1 juta di Tempat Pemakaman Umum (TPU), sebab Pemerintah tidak menyediakan lahan untuk tanah Wakaf Pekuburan," jelasnya.


Berdasarkan pantauan awak Media, jalan sekira 5 kilometer di kawasan ini dipenuhi d lumpur dan lubang sedalam setengah hingga satu meter, pengendara dan anak sekolah terancam keselamatan jika melintas dampak buruknya kondisi jalan.


Keterangan Photo : Jalan Rusak Parah Air Bersih Sulit Didapat.di Desa Sei Sembilang


.Hasil bumi yang melimpah ruah seperti Kelapa Makan, Pisang, Pinang dan Sawit serta hasil alam lain, tidak maksimal dijual karena kondisi jalan yang hancur, selain itu ibu-ibu tua dan kaum perempuan tampak tidak mendapat kesetaraan untuk hidup dengan  infrastruktur yang layak.


Kondisi diperparah dengan dugaan Kantor Kepala Desa yang Jarang buka, juga terlihat bendera merah putih di Pustu dalam keadaan robek namun tetap dikibarkan, pengetahuan ilmu Saint minim, jaringan Internet dan Telephon Kerap kali mati, Air Bersih jauh dari kata layak, itu semua membuat keadaan semakin mengenaskan di Desa Sei Sembilang.


Sementara saat awak media berusaha untuk melakukan konfirmasi ke Kantor Kepala Desa, kondisi kantor Desa belum di buka. Sehingga awak Media belum berhasil mendapat penjelasan resmi dari Kepala Desa. (ZA).




×
Berita Terbaru Update