ACEH TAMIANG-TURANGNEWS.COM-Kejadian sekitar pukul 17:45 wib sore tadi, menyebabkan angin puting beliung melanda Desa Seumadam Dusun Karya Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang menyisakan duka mendalam bagi warga. Salah satu yang terdampak paling parah seorang janda lanjut usia yang bernama ibu Legiyem.
Rumah satu-satunya tempat nek Legiyem berteduh selama ini luluh lantak dihantam angin kencang. Atap beterbangan, dinding sebagian rusak, dan hampir seluruh perabotan rumah tangga tak dapat diselamatkan. Kini, ia hanya bisa menatap rumah nya dengan mata yang berkaca-kaca.
Saya hanya bisa pasrah, rumah sudah tak bisa ditempati lagi saya takut karena saya tinggal sendiri, tangan saya juga tertimpa kayu . Atap rumah sebagian sudah hilang dan berterbangan. Saya tidak tahu harus mulai dari mana,” ucap Legiyem dengan suara lirih.
Musibah ini datang tanpa tanda-tanda, saat hujan deras disertai angin puting beliung melanda wilayah tersebut pada Sabtu pukul 17.45 WIB (28/6/2025) .
Legiyem, yang hidup sebatang kara dan menggantungkan hidup dari hasil kebun kecil di sekitar rumahnya, kini benar-benar kehilangan segalanya.
Musrianto selaku Datok Penghulu Kampung Semadam saat di konfirmasi oleh media Turangnews.com, membenarkan hal tersebut dan tidak menimbulkan korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Kejadian ini semestinya menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang, terutama dinas terkait seperti BPBD, Dinas Sosial, dan Dinas Perumahan Rakyat. Bantuan darurat dan program pemulihan pasca-bencana sangat dibutuhkan, terutama untuk warga rentan seperti Legiyem.
Masyarakat berharap ada uluran tangan dari pemerintah dan para dermawan, agar nek Legiyem dapat kembali menempati rumah nya yang rusak akibat terjangan angin puting beliung
Kami mohon perhatian dari pihak pemerintah. Jangan biarkan beliau tinggal dirumah yang tidak beratap, Ini soal kemanusiaan,” ujar maisarah salah satu warga Dusun Karya.
Bencana bisa datang kapan saja, namun kepedulian adalah pilihan. Saatnya pemerintah hadir dan menunjukkan empati nyata kepada rakyatnya yang sedang tertimpa musibah. (REN).