×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


 

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kadis Pendidikan Sumut Diharapkan Respon Laporan Guru SMPN 1 Pasaribu Tobing, Hal Dugaan Anggaran Kelas Fiktif dan Pungli, Setelah Kadis Tapteng Bungkam.

Rabu, 07 Mei 2025 | 02.14.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-07T09:14:00Z

 

Keterangan Photo : Kadis Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga S.STP., M.Si Diharapkan Bisa Respon Laporan Guru-guru Tentang Dugaan Kecurangan Dan Pungli Kepsek SMPN 1 Pasaribu Tobing ANIDA, S.Pd. (Photo Kadis Sumber Gogle).


TAPANULI TENGAH-TURANGNEWS.COM -Usai dilantiknya Alexander Sinulingga S.STP., M.Si menjadi Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Sumut), oleh Gubernur Sumut Bobby Afif Nasution pada tanggal : 24 Maret 2025 menggantikan Ir. Abdul Haris Lubis, M.Si. Dengan dilantiknya Alexander Sinulingga menandai estafet kepemimpinan di Dinas Pendidikan Sumut, dengan harapan dapat membawa perubahan yang positif dalam dunia pendidikan di provinsi Sumatera Utara.


Sebagaimana harapan Gubernur Sumut yang menekankan pentingnya peran Dinas Pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) di Sumut. 


Akan tetapi beda halnya untuk Kabupaten Tapanuli Tengah, diduga Pimpinan tertinggi Dinas Pendidikan Tapteng sangat tidak peka dengan isu dan informasi yang disampaikan kepadanya, kendati para guru-guru di SMPN 1 Pasaribu Tobing sudah membuat Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh 22 guru dan Staf tentang Keberatan atas Kepemimpinan ANIDA, S.Pd sebagai Kepala Sekolah, mengingat adanya dugaan kecurangan. 


Adapun bentuk dugaan kecurangan dan dugaan tindakan yang melanggar hukum yang dilakukan Kepala sekolah SMPN 1 Pasaribu Tobing diantaranya :


- Honor Tata Usaha atas nama Winra Manalu sebesar Rp. 1 juta/bulan, realisasinya orang yang dimaksud tidak ada di sekolah.


- Masalah Ruangan kelas VII yang sebenarnya hanya ada 3 Ruangan Kelas, tapi dalam laporan Kepsek ke DapoDik dilaporkan 4 Ruangan Kelas.


- Adanya kutipan uang pengambilan ijazah sebesar Rp. 80 ribu/siswa.


- Penggunaan Dana BOS yang tidak transparan dan tidak pernah dirapat, sangat berbeda dengan Kepala Sekolah sebelumnya yang selalu mengadakan rapat dengan dewan guru setiap Dana BOS keluar.


Berdasarkan poin-poin diatas maka semua guru dan pegawai sangat berharap supaya Kadis Pendidikan Tapanuli Tengah dapat mengabulkan permintaan para guru dan pegawai.


"Sudah mulai bulan Februari kami semua guru sudah pergi Kadis Pendidikan, dan ditanggapi dan kami diminta untuk memilih salah satu fari kami guru untuk guru penggantinya. Dan saat itu kami sepakat memilih Rosmaida Sinaga S.Pd, selanjutnya kami pergi Ke Sekda dan Kadis, saat itu Sekda mengatakan Kepsek kami siap mengundurkan diri," ucap para Guru ke wartawan ini.


Lanjut keterangan para guru lagi, "saat itu Sekda bertanya apa mau ketemu dengan Pak Bupati, yang kami jawab "Iya" , dan Kami diminta untuk hadir hari Senin, dan dihari Senin yang dijanjikan kami hadir di kantor Bupati, namun sayangnya Pak Bupati sedang tidak ada ditempat, dan kami diminta untuk ketemu dengan Wakil Bupati, ke Wakil Bupati kami serempak meminta supaya secepatnya Kepsek kami di ganti, mengingat kondisi sekolah yang sudah darurat, namun hingga kini belum ada juga realisasinya," ungkap para guru.


Terpisah, Kepala Sekolah SMPN 1 Pasaribu Tobing ANISA S.Pd saat di konfirmasi oleh wartawan ini mengatakan, "hal itu tidak benar pak, segala sesuatunya pastilah saya bicarakan ke kawan-kawan guru di sekolah ini, terkait aduan omongan kawan-kawan itu bisa-bisanya mereka saja, karena segala sesuatu yang kita dengar belum tentu semuanya benar, nasi yang sudah dimulut kita saja belum tentu bisa kita makan, jadi yah silahkan saja mereka bicara begitu, saya kerja kan juga punya pimpinan," ucapnya di ruang kerjanya, Jum'at (02/05/2025).


"Apa yang saya kerjakan semuanya saya laporkan ke Dinas Pendidikan, karena saya punya pimpinan, termasuk hal penambahan ruang kelas yang disebut fiktif juga Kepala Dinas Pendidikan Tapteng mengetahui," ucap ANIDA lagi.


Sementara Kadis Pendidikan Tapteng saat dikonfirmasi oleh wartawan melalui Aplikasi WhatsApp ke nomor 0822-XX68-XX95 milik Boy Rahman Hasibuan, kendati pesan sudah centang dua hitam yang artinya pesan wartawan sudah diterima, namun sang Kadis Pendidikan Tapteng enggan memberikan jawaban apapun, Selasa (06/05/2025).


Sang Kadis Pendidikan Tapteng terkesan bungkam seribu bahasa, tidak sepata katapun konfirmasi Wartawan lewat WhatsApp dijawabnya, mungkin Boy Rahman Hasibuan merasa kebal hukum dan terkesan sepele ke wartawan, sehingga apa pun yang dipertanyakan wartawan dianggapnya angin lalu.


Sehingga wartawan ini merasa heran, sehebat dan sesombong itukah Boy Rahman Hasibuan sebagai Kepala Dinas Pendidikan di Kabupaten Tapanuli Tengah, hingga berita Wartawan ini terbit sang Kadis tidak memberikan jawaban apapun.


Harapan para guru-guru dan pegawai yang sudah membuat laporan hingga menulis surat pernyataan keberatan, yang suratnya sudah dilayangkan ke Kadis Pendidikan Tapteng namun tidak juga mendapatkan respon, berharap kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara untuk dapat segera Sidak dan Periksa Serta Audit Kepsek SMPN 1 Pasaribu Tobing, dan Kepala Dinas Pendidikan Tapteng, karena diduga telah kongkalikong untuk melakukan hal-hal yang menguntungkan pribadi. (GS).

×
Berita Terbaru Update